PERSAHABATAN ITU BERAKAR DI HATIKU

Reuni baru saja usai.Meskipun tak seramai yang di harapkan.Tetapi bertemu dengan teman teman lama adalah sebuah kebahagiaan.Tapi reuni yang aku usahakan dengan cucuran keringat itu...tak sedalam reuni yang aku alami malam ini.

Kisna Pramuwati.... sosok kecil hitam manis dari temu rejo. saat mataku terpejam sosok lincah berambut pendek itu bertingkah tidak karu karuan di koridor depan kelas 1A.baju putih berserempang dasi biru...ada pita hijau kecil menyelip di rambutnya... Rok biru tua ketat panjang, dan tak sama dengan kain yang di berikan dari sekolahan. Itulah dia...satu satunya...belatung yang tak pernah diam...Kemanapun dia berjalan tak pernah berjalan...tapi berlari...diselingi suaranya yang melengking dan sangat ketus. Tak perduli dengan preman preman baru di sekolahku...dia aku lihat sebagai seorang gadis mandiri.Entah apa lagi memori yang pernah kami alami bersama.tapi entahlah sosoknya tak bisa aku lupakan.

SetelAH kami berpisah,kami tetap berhubungan melalui surat.aku di surabaya....dia di banyuwangi . sekolah yang mengharuskan dia menggunakan jilbab...menjadikan pesana canda tulisan kami waktu itu.hingga suatui saat dia berkirim foto duduk menyamping memperlihatkan rambutnya yang panjang. Sosoknya sudah berubah saat itu...tapi suaranya masih kisnaku yang dulu...tak kan pernah berubah....selamanya...

Tapi sejak saaat itu kami tak pernah bertemu...dia di kuait...aku di taiwan...Tapi tuhan memang telah menjodohkan aku untuk tetap bersahabat...Meski tempat tak pernah sama, tapi entah kenapa selalu saja dia bisa menemukan aku...Di irian jaya pun dia tetap bisa menemukan aku.

Dan hari ini...........
Aku menemukannya......
Dikasur depan dapur...
Seorang wanita berambut jarang....
Matanya tak begitu jelas menatap parasku...
Telinganya tak mampu mendengar ucapanku....
dan dari bibirnya...yang ketus... ....
tak kutemukan suaranya yang nyaring seperti dulu.......

Kujabat tangannya...
Diraihnya tubuhku......
ku cium kisnaku yang kini membisu.....

Mungkin isak tangisku pun tak pernah bisa dia dengarkan...
Kisanaku tak bisa seperti dulu....
Bahkan wajahnya tak bisa aku kenali kembali...

Tapi tahi lalat di bawah lehernya yang besar tak bisa melepaskan ingatanku...
bahwa dia memang kisnaku....

Kisnaku sayang....Cepatlah sembuh.... Dan katankan...pada semua orang bahwa aku adalah sahabat sejatimu...

Karna malam ini air mataku terus mengalir...
setiap bayangan masa beliamu...melintas di pelupuk mataku...

cepat sembuh sayang....
cepat sembuh sayang...
cepat sembuh sayang....